Hidayatur

Sejarah Singkat Ka’bah dan Fakta Menarik di Dalamnya

https://unsplash.com/@manhe89?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText

https://unsplash.com/@manhe89?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText

Ka’bah Al Musyarrafah atau kabah yang suci menjadi kiblat ibadah umat muslim di seluruh dunia yang mengarah ke segala arah. Ka’bah adalah bangunan yang berada di tengah-tengah Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi. Dalam Alquran dan Hadits Ka’bah disebut dengan Bait al-Atiq atau rumah tua, Baitullah atau rumah Allah, Awalulbait atau rumah pertama, juga Baitulharam atau rumah suci. Ka’bah memiliki sejarah yang panjang hingga beberapa kali pemugaran, namun yang paling terkenal adalah saat pembangunan oleh Nabi Ibrahim Alaihissallam yang dibantu putranya, Ismail Alaihissallam, dan kaum Quraisy.

Penelusuran yang dilakukan oleh kaum mufassirin dan lainnya mengatakan tidak ditemukan teks yang menyebutkan siapa pendiri pertama dari Ka’bah itu. Qur’an hanya menyebutkan bahwa Ka’bah adalah rumah pertama yang diperuntukkan bagi manusia untuk beribadah kepada Allah seperti yang telah disebutkan dalam Q.S. Ali Imran (3): 96. Sekitar abad ke-20 sebelum masehi, atas perintah dari Allah SWT, bersama dengan anaknya, Ismail, serta istrinya yaitu Siti Sarah. Nabi Ibrahim pindah ke tanah arab. Nabi Ibrahim sendiri tidak menetap di satu tempat saja karena kewajibannya untuk menyebarkan agama tauhid.

Semasa tinggal di Arab, atas petunjuk Allah SWT Nabi Ibrahim meninggikan bangunan Ka’bah dengan batu-batuan yang dibantu oleh Ismail. Sehingga tingginya menjadi 4,5 meter, panjangnya dari arah timur 16 m, dari arah barat 15,5 m, dari arah selatan 10 m, dan dari arah utara 11 m. Nabi Ibrahim meletakkan Hajar Aswad atau batu hitam sedangkan bagian utara dari Ka’bah disebut sebagai Hijr Ismail. Pada saat itu. Ka’bah hanya berupa susunan batu yang diambil dari lima sacred mountains yaitu Sinai, Al-Judi, Hira, Olivet, dan Lebanon tanpa menggunakan semen, tidak memiliki atap, dan memiliki dua pintu, yaitu pintu pertama untuk masuk dan pintu keluar yang sejajar dengan lantai dan memiliki jendela di satu sisi. Ka’bah pada masa Nabi Ibrahim ini memiliki bentuk berupa persegi panjang dengan kedua ujung yang melingkar. Namun, sekarang Ka’bah berbentuk kubus seperti arti dari nama nya sendiri, tidak memiliki jendela dan pintu ditinggikan dari lantai.

Pada zaman Quraisy, sebelum Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi, Ka’bah merupakan tempat ziara, tawaf, safar atau kunjungan dari berbagai tempat dan kepercayaan. Dahulu, karena tidak terurus dengan baik, Ka’bah sempat rubuh dan terendam banjir. Kemudian, Kaum Quarisy sempat ingin mengubah total bentuk Ka’bah, namun mereka mengingat kejadian tantara bergajah milik Abrahah yang hancur karena hendak merusak Ka’bah. Pada akhirnya, mereka sepakat untuk membangun kembali dengan tujuan untuk memperbaikinya bukan untuk merusaknya. Mereka membongkar Ka’bah dan mengganti dengan batu yang baru. Karena kurangnya biaya, maka pembangunan Ka’bah tersebut tidak mencapai tahap yang sempurna. Ka’bah kemudian diberi atap dan Ka’bah dilingkari tembok pendek agar orang-orang yang bertawaf tetap berada di luar tembok tersebut dan tidak semua orang bisa masuk.

Sempat terjadi perdebatan karena Hajar Aswad menjadi rebutan semua suku yang kemudian permasalahan itu diselesaikan oleh Nabi Muhammad SAW yang bergelar Al-Amin atau dapat dipercaya. Setelah, Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul, semua berhala yang ada di dalam Ka’bah dihancurkan dan dibersihkan. Sempat ada keinginan untuk mengubah Ka’bah seperti keadaan semula seperti pada zaman Nabi Ibrahim. Namun sayangnya, keinginan tersebut tidak tercapai sampai akhirnya Nabi Muhammad wafat.

Hingga saat ini, bentuk Ka’bah adalah kubus dengan ukuran panjang 13 m, lebar 11 m, dan tinggi kurang lebih 16 m dengan ruangan kecil yang berada di dalamnya serta tiga pilar yang menjulang ke langit.

Setelah mengetahui sejarah singkat Ka’bah, maka kita bisa menyimpulkan beberapa fakta menarik dari tempat peribadatan pertama dalam sejarah manusia ini.

1.Berkali-kali direnovasi 

Seperti yang kita ketahui, Ka’bah mengalami beberapa kali renovasi karena mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bencana alam maupun ulah manusia. Seperti pada zaman Nabi Ibrahim dan kemudian di zaman Nabi Muhammad SAW. Yang hampir terjadi pertumpahan darah karena masing-masing suku ingin membawa Hajar Aswad untuk dipasang di Ka’bah. Untungnya, pada saat itu Nabi Muhammad menyarankan batu hitam itu dibawa dengan menggunakan kain dan suku-suku yang berebut itu bisa membawanya bersama-sama. Sehingga terhindar dari pertumpahan darah. Sejak saat itu, telah terjadi beberapa rekonstruksi utama setiap beberapa abad.

2.Bentuk Ka’bah yang Telah diubah

Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim berbentuk persegi panjang dengan batu-batu yang disusun. Namun, setelah direnovasi oleh Suku Quraisy maka bentuk Ka’bah menjadi kubus karena kurangnya dana pada saat itu.

3.Hajar Aswad

Pada awalnya, Hajar Aswad merupakan batu hitam yang besar. Namun, karena adanya kejadian yang tidak diinginkan seperti pengepungan, pencurian, dan banjir maka sekarang batu itu pecah menjadi delapan bagian dengan berbagai ukuran yang telah ditutupi perak. Meskipun demikian, The Encyclopedia of Religion menyebutkan pada awalnya Hjar Aswad bukan berwarna hitam, melainkan merah kecoklatan gelap.

4.Warna Kiswah yang Berubah

Kiswah adalah kain yang menutupi Ka’bah dan berwarna hitam. Namun, pada zaman Nabi Muhammad, kiswah ini berwarna putih dan terus berganti seperti merah dan hijau sesuai dengan khalifah yang memimpin pada saat itu. Sampai pada akhirnya Dinasti Abbasiyah memutuskan kiswah berwarna hitam untuk mengakhiri seringnya pergantian warna.

5.Pintu Ka’bah

Ka’bah awalnya memiliki dua pintu, yaitu pintu untuk keluar dan untuk masuk. Selain itu, Ka’bah juga memiliki jendela di satu dinding. Namun, saat ini Ka’bah hanya memiliki satu pintu yang dilapisi emas bernama Bab At-Taubah yang dilengkapi tangga untuk menuju ke atap. Terdapat pula tanda pengingat yang tergantung di dinding untuk memperingati penguasa yang telah merenovasinya. Di bagian atas dinding, ada kain hijau yang dibordir dengan ayat-ayat Al-Qur’an.

Itulah sejarah singkat dari Ka’bah dan fakta-fakta menarik bagi seluruh umat islam di dunia. Semoga artikel ini bermanfaat sebagai informasi dan dapat mengenal lebih jauh tentang sejarah islam. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Baitullah ini, silahkan hubungi Hidayatur.id yaitu mitra yang dapat anda percaya dalam memilih perjalanan umroh maupun wisata dunia yang muslim friendly. Untuk info lebih lanjut, hubungi 62 821-2028-2823 dan hidayatur.id@gmail.com atau kunjungi akun instagramnya di @hidayatur.id 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *