Hidayatur

Arab Saudi Kembali Membuka Akses Ibadah Umroh. Berikut Beberapa Aturan di Era New Normal

https://unsplash.com/@levimeirclancy?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText

Mengunjungi baitullah tentu saja menjadi harapan bagi setiap muslim di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia. Baik dalam bentuk ibadah haji atau umroh, ini menjadi hal yang paling diinginkan setidaknya satu kali seumur hidup. Adanya pandemi sejak awal tahun 2020, menjadi mimpi buruk bagi para jamaah yang ingin menunaikan ibadah di tanah suci ini. Dengan berjalannya waktu dan keadaan yang membaik, Arab Saudi akhirnya mulai menerima kunjungan jamaah umroh lagi yang menjadi kabar gembira untuk mereka yang telah rindu terhadap rumah Allah SWT ini.

Namun, ada beberapa peraturan baru dan protokol kesehatan untuk mengikuti prosedur era new normal. Seperti yang tertera di surat edaran yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI. Berikut beberapa peraturannya:

1. Screening kesehatan

Sebelum keberangkatan, para jamaah akan melakukan screening kesehatan yang dipusatkan pada satu lokasi yaitu di Asrama Haji Pondok Gede dengan memastikan para calon jamaah telah melakukan vaksinasi dosis lengkap serta memiliki hasil tes PCR negatif dan dilakukan oleh laboratorium yang telah diakui dan diawasi oleh Kementerian Kesehatan. Selain tes PCR,  harus dilakukan  suntik meningitis. Ini dilakukan untuk mendapatkan buku kuning sebagai persyaratan administratif untuk pengajuan visa umroh.  Dianjurkan juga suntik vitamin C serta vaksin influenza untuk menjaga kesehatan agar dapat melakukan ibadah umroh dengan lancar sampai kepulangannya kembali ke tanah air.

2. Transportasi dan Akomodasi

Menggunakan pesawat direct flight yang dikhusukan bagi calon jamaah saja tanpa ada penumpang umum. Selain itu, saat sampai di Arab Saudi jamaah akan menggunakan bis yang hanya diperbolehlan untuk membawa setengah dari jumlah kapasitas bis tersebut. Sedangkan untuk akomodasi menggunakan tipe double yang hanya diisi oleh 2 orang/kamar dan untuk makan disajikan dalam kemasan yang akan diantar oleh pihak hotel yang bertujuan agar jamaah tidak keluar kamar sama sekali. Arab Saudi tidak segan-segan akan memberikan denda kurang lebih 500 Saudi Riyal dan kurungan penjara selama 2 tahun.

3. Test PCR dan Karantina

Sebelum melakukan ibadah, jamaah diwajibkan untuk karantina selama 3 hari dan melakukan test PCR lagi untuk mengikuti kebijakan Arab Saudi. Tes dan karantina ini dilakukan di hotel dan tidak dikenai biaya lagi. Para jamaah juga dianjurkan membawa makanan dari tanah air karena saat karantina berlangsung Jamaah tidak boleh keluar kamar sama sekali. Jadi, lebih baik mempersiapkan makanan dan minuman supaya tidak kekurangan selama menjalani masa karantina. Jika tes menunjukan hasil negatif maka jamaah dapat melaksanakan ibadah umroh. Namun, bagaimana jika tes menunjukan hasil sebaliknya? Maka jamaah tersebut dilarang keluar dari kamar untuk melakukan aktifitas apapun termasuk ibadah umroh dan melakukan karantina lanjutan.

4. Umroh Hanya Diperbolehkan Satu Kali

Pelaksanaan ibadah umroh selama 9 hari termasuk perjalanan pulang pergi dan dengan adanya pembatasan karena pandemi, maka pemerintah Arab Saudi hanya memperkenankan untuk melakukan umroh sebanyak satu kali saja. Setelah hasil tes PCR keluar dan hasilnya negatif, maka jamaah bisa melakukan ibadah umroh pada pagi atau sore hari dan kegiatan lainnya seperti shalat wajib di Masjidil Haram bebas dilakukan dengan catatan harus ada komunikasi dan diantar oleh muthawifnya. Muthawif sendiri adalah sebutan kepada orang yang menjadi pemandu atau pembimbing ibadah haji maupun umrah. Sedangakan di Masjid Nabawi hal itu tidak perlu dilakukan. Selain itu, para jamaah diwajibkan untuk memakai masker dan menerapkan social distancing. Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah diwajibkannya untuk membawa Al-Qur’an dan sajadah sendiri supaya nyaman dan bisa fokus saat beribadah.

5. Kunjungan dan Ziarah

Walaupun diberikan izin untuk mengunjungi Raudhah, kunjungan para jamaah umroh ini wajib didampingi oleh petugas karena nantinya akan diperiksa ID card. Selama kunjungan tersebut, para jamaah akan melewati pengecekan suhu tubuh kemudian menunggu di waiting room ini disebabkan karena perlunya pembatasan kapasitas. Menjaga jarak serta memakai masker juga masih jadi protokol kesehatan yang wajib dipatuhi.

6. Menerapkan Peraturan Jaga Jarak dan Memakai Masker

Semua kegiatan yang dilaksanakan selama di tanah suci harus selalu dilaksanakan dengan menjaga jarak. Tanda-tanda jaga jarak dipasang di seluruh area sebagai petunjuk bagi para jamaah selain itu akan ada petugas untuk mengawasi agar tidak berkumpul atau bergerombol di titik tertentu. Selain itu, di manapun dan kapanpun berada, memakai masker juga menjadi hal yang harus dipatuhi. Petugas tidak akan ragu untuk menjatuhkan denda bagi para jamaah yang tidak memakai masker dengan benar. Ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama.

7. Kedatangan di Tanah Air

Saat kedatangannya di tanah air, para jamaah wajib melakukan tes PCR dan karantina lagi selama 6 hari sesuai dengan ketentuan Satgas covid-19 di hotel yang telah dipilih PPIU dan mendapatkan legalisasi dari Satgas covid-19. Setelah masa karantina berakhir, maka jamaah bisa kembali ke domisili masing-masing.

Itulah berbagai aturan baru yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi terhadap para jamaah yang akan melaksanakan ibadah umroh di era new normal. Berbagai persiapan dan juga peraturan yang telah dijelaskan tersebut harus menjadi perhatian dan dipatuhi dalam pelaksanaannya. Sekarang adalah kesempatan Anda untuk menunaikan ibadah umroh dengan menggunakan layanan travel terbaik yang bisa membuat perjalanan Anda aman dan nyaman. Hidayatur.id adalah mitra yang dapat anda percaya dalam memilih perjalanan umroh maupun wisata dunia yang muslim friendly. Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi kami di 62 821-2028-2823 dan hidayatur.id@gmail.com atau kunjungi akun instagram kami @hidayatur.id

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *